Ukhti, sekedar ingin mengingatkan
bahwa berjilbab itu bukan pilihan tapi suatu keharusan. Mau tidak mau, siap
tidak siap. Bukan memaksa tapi ini adalah perintah Allah yang termagtub dalam
Al-Quran surat An-nur ayat 31. Allah tidak hanya memerintahkan kita untuk
sholat, puasa, atau berzakat tapi juga berjilbab. Perintah berjilbab sama halnya
dengan perintah-perintah Allah yang lain yang harus dilakukan. Jadi bukan
berarti orang yang buruk akhlaknya tidak boleh atau tidak harus berjilbab,
meskipun alangkah lebih baiknya jika orang berjilbab disertai dengan ahlak yang
baik. Lagi pula ukhti, saya bisiki ya
berjilbab itu punya banyak hikmah buat kita.
Ukhti, apa yang kau takuti jika
berjilbab?
Apakah kamu khawatir jika berjilbab
tidak akan kelihatan cantik lagi? Salah besar ukhti. Coba kau lihat baik-baik perempuan
yang berjilbab, kecantikan yang ditampilkan berbeda dengan perempuan yang tidak
berjilbab. Perempuan berjilbab akan memancarkan kecantikan dari hati yang tidak
akan luntur dimakan waktu. Perempuan berjilbab tidak hanya cantik dilihat
bahkan menyejukkan, menenangkan, adem rasanya. Dia senantiasa kelihatan anggun
dengan busananya yang tertutup.
Ukhti, apa yang kau takuti jika
berjilbab?
Apakah kamu takut jika berjilbab
tak ada laki-laki yang mendekatimu? Pemikiran ini salah ukhti. Sebab tak
ada laki-laki yang tidak menginginkan perempuan baik-baik walaupun dia preman sekalipun. Bahkan laki-laki akan lebih menghargaimu, dan kau akan mendapat perlakuan yang berbeda dari mereka yang tidak berjilbab. Untuk bersalaman saja mungkin mereka akan berpikir dulu, sedangkan kepada mereka yang tidak berjilbab mereka tidak akan sungkan memegangnya tanpa bersalah sedikitpun.
ada laki-laki yang tidak menginginkan perempuan baik-baik walaupun dia preman sekalipun. Bahkan laki-laki akan lebih menghargaimu, dan kau akan mendapat perlakuan yang berbeda dari mereka yang tidak berjilbab. Untuk bersalaman saja mungkin mereka akan berpikir dulu, sedangkan kepada mereka yang tidak berjilbab mereka tidak akan sungkan memegangnya tanpa bersalah sedikitpun.
Teringat ketika dulu saya pernah terlibat
perbincangan dengan salah seorang teman laki-laki saya di kampus. Waktu itu
mata kami secara bersamaan tertuju pada seorang perempuan cantik yang sedang
berjalan dengan jilbabnya yang syar’i. Cantik sekali perempuan itu ungkapnya.
Lalu ku tanyakan andai perempuan tadi mau apa kau akan memacarinya mengingat
sekarang kamu sudah punya pacar?. Dengan pasti dia menjawab, pacarku (yang
kebetulan tidak berjilbab) hanya cocok untuk dijadikan pacar saja sedangkan
perempuan tadi tidak cocok untuk dijadikan pacar tapi istri. Subhanallah ukhti,
jawaban itu membuatku tersentak. Ternyata ada bagian dari hati dan pikiran
laki-laki yang tersembunyi yang tak dapak kita jangkau. Coba simak baik-baik
jawaban itu ukhti, ternyata laki-laki tidak akan berani mendekatimu jika hanya
sekedar main-main atau bersenang-senang tapi dia akan mendekatimu untuk
mengikatmu dalam ikatan pernikahan dimana yang haram menjadi halal, dosa
menjadi pahala dan nafsu menjadi ibadah. Bahkan ukhti, banyak saya perhatikan
bahwa orang yang mendekati perempuan berjilbab adalah laki-laki yang baik-baik,
sekalipun dia didekati oleh laki-laki
biasa tapi terkadang laki-laki itu berniat berubah menjadi lebih baik
setelah dekat dengan perempuan berjilbab.
Ukhti, apa yang kau takuti jika
berjilbab?
Tak ada yang perlu kau takuti
bahkan banyak hikmah yang bisa kau petik. Jika sekarang kau takut berjilbab
karena tidak bisa menjaga prilaku, maka dengan berjilbab jilbablah yang akan
menjaga prilakumu. Karena ketika kau hendak melakukan sesuatu yang nyeleneh maka
kau akan berpikir dua tiga kali untuk melakukannya ketika mengingat jilbab yang
kau kenakan. Pakain hijab itulah yang akan membantumu mengingat Allah dari
maksiat.
Bahkan kita mendapat tambahan bonus
ukhti, kulit menjadi lebih putih, mulus, lebih terjaga, karena terlindung dari
sinar matahari. Hehe… banyak perempuan yang pada dasarnya berkulit hitam atau
coklat setelah berjilbab sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih terang.
Ukhti, jadi apalagi yang kau takuti
jika berjilbab?. Tak ada sama sekali. Dengan berjilbab kita belajar menjadi
manusia dan hamba yang lebih baik, dengan berjilbab kita berusaha menjaga
kehormatan kita agar tetap menjadi permata, dengan berjilbab kita bangga
menjadi orang islam yang begitu diperhatikan, kita bangga menjadi umat Muhammad.
Mulai sekarang marilah kita
memperbaiki pola pikir kita tentang jilbab, dan marilah sekarang kita berjilbab
tentunya dengan jilbab yang syar’i yaitu menutup seluruh tubuh kecuali yang
biasa nampak seperti wajah dan telapak tangan, tidak tipis, dan tidak
memperlihatkan bentuk tubuh. Jangan sampai ukhti kita berjilbab tapi telanjang.
Marilah kita berjilbab dan
memperbaiki jilbab kita bukan juga karena hikmah dan keuntungan di atas tapi
semata-mata karena-Nya, karena Allah sang pemilik hidup yang hanya kepadaNya
lah kita akan kembali.
Semoga bermanfaat.
Radio Rodja bukan penyebar sunnah,tapi penyebar fitnah......
BalasHapus