Senin, 29 April 2013

Ku Rindu Candamu Ayahku…….




          Ayahku apa khabarmu??? Semoga engkau baik-baik saja, walaupun  setiap hari engkau bercucuran keringat dan menguras tenaga di teriknya matahari untuk anakmu yang belum bisa membuatmu bangga.

Ayahku tersayang…
Tahukah kau bahwa ku sangat merindukan tawa dan candamu  yang dulu ketika aku masih kecil dan polos. Tawa dan candamu yang bisa membuatku tak peduli kejamnya dunia dan apa kata orang. Tawa dan candamu yang begitu manis bahkan sangat manis sehingga bunda cemburu melihat kemesraan kita .

Tapi sayang ayahku,itu sudah menjadi kenangan indah di massa lalu. Karena sekarang kau dan aku seperti gitar rusak yang tak lagi bisa memainkan melodi-melodi syahdu yang menggetarkan hati . yang tak lagi bisa menyanyikan lirik-lirik cinta yang ingin kita senandungkan. Sering ku bertanya mengapa jadi begini???.
Apakah mungkin itu terjadi karena waktu yang sempat memisahkan kita. Karena kau harus pergi jauh untuk memperjuangkan kelangsungan keluarga kita?. Atau mungkin karena sifat kita yang sama yang tak bisa menunjukkan cinta dengan kata tapi dengan sikap?. Entahlah ayahku…jawaban mana yang benar. yang jelas saat ini aku sangat merindukan tawa dan candamu yang manis itu.

          Ayahku tercinta… walaupun sekarang dirimu dingin bagai es tapi aku yakin engkau siap meleleh untuk menyejukkan hidupku yang gersang di tengah dunia ini. Engkau siap menghujamkan doa-doamu  untuk setiap detik nafas dan langkah kakiku. Dan engkau siap mengorbankan ragamu yang semakin rentan untuk masa depanku.

          Ayahku terkasih…walau tak banyak kata yang keluar dari bibirku untukmu. Tapi aku ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu dan sekali lagi ayah, aku rindu tawa dan candamu itu amat sangat rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan walau setitik tinta