Setangkai mawar
menari di balik dahaga
Mengikuti intonasi
dalam nyanyian nafas
Untuk berperan
tegar meraih mimpi-mimpi indah
Berakarkan ketulusan cinta
fatamorgana
Setangkai mawar tumbuh
semampunya
Menebarkan harum indah semerbak
Dengan duri yang memerahkan
setiap jemari
Di dalam bayang-bayang nur Illahi
Di dalam bayang-bayang nur Illahi
Tersirat segurat
sepi dalam mahkota jiwanya
Berbaur embun dari
danau hati
Dan berakhir dalam
asa bagai serpihan kaca
Sesungguhnya sang mawar…
Sedang berdoa, mencari dan
menanti
Turun setitik hujan cinta dari
awan bahagia
Untuk layunya setelah mekar
Untuk matinya setelah hidup
Dan untuk keabadian dalam
pelukan Illahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan walau setitik tinta